Tangis Haru Iringi Wisuda Purna Bakti di Polda Jambi, Kapolda: “Ini Bukan Akhir, Tapi Anugerah”

JAMBI.MPN – Suasana haru bercampur khidmat menyelimuti Markas Polda Jambi, Selasa (30/09/2025). Rangkaian acara penyerahan jabatan, pelepasan, dan wisuda purna bakti personel berlangsung penuh penghormatan. Upacara megah ini dipimpin langsung Kapolda Jambi, Irjen Pol. Krisno H. Siregar, dan menjadi momentum sakral untuk melepas para perwira terbaik Bhayangkara.

Hadir mendampingi, Wakapolda Brigjen Pol. M. Mustaqim, Irwasda Kombes Pol. Jannus Parlindungan Siregar, para pejabat utama, Kapolres jajaran, Bhayangkari, hingga perwakilan PP Polri Jambi.

Rangkaian dimulai dari Upacara Penyerahan Jabatan Karolog dan Kabid Propam Polda Jambi di Aula Lantai 4 Gedung Siginjai. Dua nama besar yang memasuki masa purna tugas yakni Karolog Polda Jambi, Kombes Pol. Drs. Arief Dwi Koeswandhono, S.I.K., dan Kabid Propam, Drs. Tony E.P. Sinambela, S.H., M.Si. Prosesi penanggalan tanda jabatan, penandatanganan berita acara, hingga ucapan selamat menegaskan bahwa tongkat estafet kepemimpinan harus terus berjalan.

Puncak acara berlanjut di Aula Lantai 3, dengan pelepasan Karolog, Kabid Propam, serta wisuda purna bakti puluhan personel Polda Jambi. Penayangan video kilas balik pengabdian, penyampaian kesan dan pesan, hingga pengalungan medali penghargaan membuat suasana semakin larut dalam keharuan. Tidak sedikit Bhayangkari maupun peserta yang menitikkan air mata.

Dalam sambutannya, Kapolda Jambi menegaskan bahwa purna bakti bukanlah titik akhir, melainkan awal dari fase baru kehidupan.

“Purna bakti bukan akhir dari pengabdian. Ini adalah anugerah yang harus disyukuri setelah puluhan tahun berbakti di Polri. Atas nama institusi, saya sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-tingginya. Selamat kembali ke tengah masyarakat, semoga senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan,” ujar Irjen Pol. Krisno dengan nada penuh haru.

Rangkaian acara ditutup dengan prosesi sakral Tradisi Pedang Pora di Lobi Utama Polda Jambi. Para purna bakti berjalan melewati bentangan pedang yang terangkat tinggi, simbol penghormatan terakhir dan penghantaran menuju kehidupan baru. Sorak haru, tepukan tangan, hingga linangan air mata mewarnai momen penuh sejarah ini.

Dengan gegap gempita namun sarat rasa haru, Polda Jambi membuktikan bahwa setiap tetes keringat dan pengabdian para Bhayangkara sejati tidak akan pernah dilupakan institusi maupun bangsa.

(Susi Lawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *