Kembali Berulah! Diduga Armada Tangki Merah Putih PT Jefri Abidin Kembali “Kencing” Minyak, Bukti Nyata Kebal Hukum di Jambi

JAMBI.MPN-Kab.Muaro Jambi – Seakan menertawakan hukum dan pengawasan aparat, armada tangki merah putih bertuliskan PT Jefri Abidin diduga kembali berulah. Belum reda kasus sebelumnya yang tertangkap di gudang ilegal Batanghari, kini perusahaan ini kembali melakukan praktik haram di kawasan Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (25/09/2025).

Aksi nekat itu dilakukan secara terang-terangan. Tangki merah putih pembawa minyak subsidi dari depot Pertamina Jambi kedapatan melakukan “kencing minyak” di lokasi yang tak masuk akal—sebuah cucian mobil, berdekatan dengan warung.

Barang Bukti Terbuka

Saat tim media mencoba mendekat, terlihat jelas jerigen,selang minyak di dekat tangki merah putih tersebut. Bahkan, diduga ada beberapa orang yang tampak tengah berusaha memindahkan BBM dari dalam tangki ke wadah-wadah terpisah.

Namun ketika keberadaan media diketahui, diduga para pelaku langsung kabur dan berusaha menyembunyikan barang bukti berupa Jerigen dan selang yang sempat terlihat.

Yang makin memperkuat dugaan, terparkir pula satu unit tangki biru putih di sekitar lokasi. Fakta ini seakan menegaskan bahwa praktik “kencing minyak” bukan ulah individu semata, melainkan sebuah jaringan yang terorganisir.

Pertamina dan Aparat, ke Mana?

Pertanyaan besar kini menggema: di mana pengawasan depot Pertamina Jambi? Apa fungsi Satgas BKO Pertamina bila permainan minyak kotor ini terus berulang?

Publik resah, sebab setiap tetes minyak subsidi yang dimainkan berarti kerugian negara yang bisa mencapai miliaran rupiah. Selain itu, praktik kotor ini juga mencoreng citra distribusi BBM di Jambi.

Kebal Hukum atau Ada “Beking”?

Fenomena berulang ini menimbulkan satu tanda tanya tajam: apakah PT Jefri Abidin benar-benar sakti mandraguna hingga tak tersentuh hukum?
Alih-alih jera setelah viral sebelumnya, perusahaan ini justru semakin berani, seolah yakin ada “payung besar” yang melindungi mereka.

Jika aparat penegak hukum dan Pertamina kembali diam, publik bisa saja menganggap ada pembiaran, bahkan kemungkinan kongkalikong di balik layar.

Sampai Kapan Negara Dirampok?

Masyarakat kini menanti jawaban. Apakah hukum di negeri ini masih punya taring untuk menjerat mafia minyak yang merajalela? Atau justru rakyat kecil akan terus jadi korban, sementara mafia tangki menikmati hasil dari permainan licik mereka?

Sampai kapan PT Jefri Abidin dibiarkan mempermainkan minyak negara tanpa rasa takut?

(Susi Lawati/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *