Krisis Kemanusiaan di Gaza Memburuk, Gencatan Senjata Masih Rawan Dilanggar

Gaza, MPN | Situasi di Jalur Gaza kembali memanas meski gencatan senjata telah diumumkan sejak Oktober 2025. Serangan udara dan penembakan sporadis masih dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah, terutama di bagian selatan dan tengah Gaza.

Menurut laporan Al Jazeera, militer Israel melanjutkan operasi udara dan darat dengan alasan menargetkan kelompok militan. Namun, imbasnya justru menambah penderitaan warga sipil yang kini menghadapi krisis pangan dan akses terbatas terhadap bantuan kemanusiaan.

Badan pangan PBB mencatat, meski dua titik penyeberangan dibuka, jumlah bantuan yang masuk masih sangat minim. Ribuan warga harus antre berjam-jam untuk mendapatkan makanan dan air bersih, bahkan sejumlah korban jiwa dilaporkan akibat kekacauan di lokasi distribusi bantuan.

Sementara itu, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa pengelolaan Gaza harus dikembalikan kepada pemerintahan Palestina yang sah. Ia menolak keras setiap upaya pembentukan otoritas sementara oleh pihak eksternal. “Gaza adalah bagian sah dari tanah Palestina, dan harus berada di bawah kendali pemerintahan yang sah,” tegas Abbas, dikutip dari Reuters.

Di sisi lain, Indonesia terus menunjukkan komitmennya membantu rakyat Palestina. Melalui Palang Merah Indonesia (PMI), bantuan air bersih dan logistik terus disalurkan ke Gaza. Pemerintah Indonesia juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bertindak cepat menghentikan agresi dan mempercepat penyaluran bantuan.

Meski gencatan senjata masih berlaku secara formal, kondisi di lapangan menunjukkan sebaliknya. Ledakan, tembakan, dan kehancuran infrastruktur masih terdengar di berbagai wilayah. Ribuan keluarga kini mengungsi tanpa tempat tinggal layak menjelang musim dingin.

Krisis kemanusiaan di Gaza menjadi pengingat bahwa konflik ini belum berakhir. Dunia internasional diharapkan dapat mendorong penyelesaian politik yang adil dan permanen melalui solusi dua negara, agar rakyat Palestina dapat kembali hidup damai di tanahnya sendiri.***


@MPN 01, JR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *